Sabtu, 25 April 2015

Menelusuri Gua Akbar Yang Indah di Kota Tuban


Gua Akbar adalah nama destinasi wisata yang ada di Kota Tuban - Jawa Timur. Lokasinya berada di belakang Pasar Baru Tuban. Nama Gua Akbar itu digunakan karena gua ini memiliki relung dan relung yang sangat besar dan luas. 


Konon panjang lorongnya mencapai 1 km. Karena begitu luasnya gua ini, lokasi gua Akbar ini sebenarnya juga berada tepat di bawah lokasi Pasar Baru Tuban. 


Tak heran jika di beberapa titik di dalam kawasan Pasar Baru Tuban ini terdapat lubang-lubang gua Akbar yang berpagar besi dan ditutupi oleh kanopi.


Tiket masuk gua Akbar ini berkisar Rp 5.000. Wisatawan bisa masuk ke dalam Gua Akbar dengan meniti tangga yang berpagar besi sepanjang lorongnya. Harap hati-hati saat melintasi lorong itu karena ada beberapa bagian yang basah karena tetesan dan rembesan air.




Yang menarik, saat melintasi lorong itu ada bongkahan batu besar yang bentuknya seperti kuda dan diberi nama Sela Turangga ( Batu Kuda ).




Ada juga Pasepen Kori Sinandi yang berarti Tempat Menyepi yang tersamarkan karena lokasinya yang tersembunyi di balik bebatuan dan relung gua.


Beberapa lorong gua Akbar ini memiliki panorama yang indah dan menakjubkan.  Apalagi dengan adanya pencahayaan lampu.



                View Video - Gua Akbar

Di bagian akhir perjalanan menelusuri Gua Akbar ini terdapat mushola yang unik karena berada di dalam gua. 


Mushola bernama Baitul Akbar dan banyak digunakan oleh wisatawan untuk beribadah itu berdinding dan beratap bebatuan alami gua.

Kamis, 16 April 2015

Pengalaman Seru Liburan di Wisata Bahari Lamongan


Wisata Bahari Lamongan ( WBL ) adalah destinasi wisata yang berada di daerah Paciran - Lamongan , Jawa Timur. Wisata ini banyak didatangi oleh wisatawan dari berbagai daerah karena di sana terdapat aneka wahana dan permainan yang menarik.



Tiket terusan masuk ke wisata ini pada hari biasa adalah Rp 60.000 dan menjadi Rp 85.000 pada hari Week End. Dengan tiket terusan itu, wisatawan bisa menikmati aneka wahana dan permainan yang tersedia tanpa harus membayar lagi. Tiket tambahan itu berlaku untuk beberapa wahana dan pemainan tertentu saja.

Berikut ini adalah aneka wahana di wisata Bahari Lamongan : 

1. Rumah Sakit Hantu  


2. Rumah Kucing


3. Istana Boneka


4. Galeri Kerang


5. Galeri Perahu dan Kapal tradisional



5. Sarang Bajak Laut


6. Rumah Serangga 


7. Gua Indah Yang Tersembunyi


8. Planet Kaca


 
10. Kolam Renang


11.Texas City



Selain itu juga terdapat Batu Kodok yang legendaris karena bentuknya yang unik dan mirip seperti kodok ( katak ).

Jumat, 10 April 2015

Jejak Sejarah Islam di Makam Sunan Bonang


Wali Songo atau Wali Sembilan ( Sembilan Wali ) adalah nama yang legendaris di nusantara. Mereka adalah ulama-ulama besar yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa pada masa lampau. Salah satu dari Wali Songo itu adalah Sunan Bonang .


Sunan Bonang dimakamkan di Kota Tuban. Lokasi makamnya berada di pusat kota Tuban, tepatnya di belakang Masjid Agung Tuban pada sisi barat alun-alun Kota Tuban. Di sekitar Makam Sunan Bonang terdapat banyak makam kuno lainnya.


Makam itu setiap hari ramai didatangi oleh para peziarah yang datang dari berbagai daerah. Tak ada tiket masuk bagi pengunjung. 



Tetapi harap waspada dan hati-hati jika ditawari penjual minyak wangi karena umumnya ditawarkan dengan harga yang sangat mahal sekali.


Melangkahkan kaki menuju ke makam Sunan Bonang terlebih dahulu melintasi deretan kios dan toko pedagang yang menjual aneka jenis makanan, souvenir dan oleh-oleh khas Tuban. 



Ada juga beberapa gapura kuno dengan bentuknya yang berbeda-beda. Yang menarik, pada dinding gapura itu terdapat hiasan tempelan piring-piring keramik kuno. Sayang, banyak di antaranya yang sudah rusak karena tidak utuh lagi atau bahkan hilang karena dijarah orang.


Ada juga bangunan masjid kuno yang bernama Masjid Astana (  Masjid Sentono ) yang arstitektur dan ornamennya bergaya klasik. 


Tak jauh dari masjid Astana dan Gapura Sunan Bonang  ada dua bangunan bernama Bale Rante yang di dalamnya menyimpan benda-benda kuno yang berkaitan dengan sejarah dan makam Sunan Bonang. Salah satunya adalah Watu Dakon yang bentuknya unik .




Makam Sunan Bonang berjarak sekitar 50 meter dari gapura terakhir . Makam itu berada dalam naungan cungkup makam. Para peziarah biasanya berdoa di sekitar makam Sunan Bonang. 


Yang menarik, di sisi timur Makam Sunan Bonang ada Sumur Quran yang berada di bawah pohon kamboja dan dikelilingi oleh makam warga. Konon sumur Qur'an itu dulunya merupakan lubang galian untuk membakar dan mengubur Al Qur'an yang sudah rusak parah. Banyak yang meyakini air dari sumur Qur'an itu memiliki khasiat tertentu.


Pada bulan Ramadhan, di kawasan Makam Sunan Bonang ini ada tradisi unik yaitu memasak dan membagi Bubur Suruh. Bubur yang berwarna kuning atau orange dan berasa gurih itu cukup unik karena menggunakan bumbu-bumbu rempah dan tulang-belulang yang ada tempelan sedikit daging sapi dan lemak. Bubur Suruh itu dimasak pada siang hari dan dibagikan kepada jamaah masjid dan warga sekitar sebagai menu untuk berbuka puasa.


Oiya, makam Sunan Bonang ini ada di belakang Masjid Agung Tuban yang bangunannya sangat indah dan megah . Begitu pula dengan alun-alun Kota Tuban yang indah dan asri. 


Di sisi selatan alun-alun ini ada Museum Kambang Putih yang menyimpan benda-benda kuno  dan berkaitan dengan sejarah Tuban pada masa lampau.

Kamis, 09 April 2015

Pesona Indahnya Masjid Perut Bumi di Tuban

Ada banyak gua di nusantara. Tetapi untuk gua yang satu ini sangat unik dan berbeda karena di dalamnya terdapat bangunan masjid yang sangat indah dan artistik. Berbagai ornamen menghiasi ruangan dalam relung dan lorongnya.



Masjid itu dikenal dengan nama Masjid Aschabul Kahfie yang berada di dalam kawasan wisata religi Gua Perut Bumi di Jl. Raya Gedongombo, Semanding yang berjarak sekitar 6 km arah timur dari pusat kota Tuban - Jawa Timur.

 


Sangat menarik memasuki dan menyusuri wisata religi ini. Gerbang masuknya berupa lingkaran dengan hiasan tulisan rajah. 

 


Setelah itu terdapat taman dengan aneka tanaman di sekitarnya. Berikutnya adalah ornamen masuk ke dalam gua. Ada yang berbentuk telur dan terbuat dari batu marmer dan sebagainya.





Yang menakjubkan adalah adanya bangunan masjid di dalam gua dengan pilar-pilarnya yang terbuat dari batu marmer dan bercahaya. 



Berpadu dengan ornamen dari bahan kuningan, menjadikannya tampak klasik, mewah dan elegan.
 


Masjid Perut Bumi ini sudah dirintis dan dibangun sejak puluhan tahun lalu oleh almarhum KH. Shubhan. Kini dikelola oleh putranya yaitu Gus Anam.





 Apa dan bagaimana pesona keindahan Masjid Perut Bumi itu ? Berikut adalah liputannya :


Sedangan yang ini adalah cuplikan wawancara dengan Gus Anam yang saat ini mengelola Masjid Perut Bumi itu.






Sabtu, 04 April 2015

Kelenteng Kwan Sing Bio Yang Indah di Tuban


Ada banyak bangunan kelenteng di nusantara. Setiap kelenteng itu memiliki pesona keindahan dan kisahnya yang menarik. Salah satunya adalah Kelenteng Kwan Sing Bio yang berada di Kota Tuban - Jawa Timur.



Kelenteng yang berlokasi di Jalan R.E Martadinata ini merupakan tempat ibadah umat Tri Darma. Karena itu namanya sangat dikenal oleh umat Tri Darma atau warga Tionghoa sebagai salah satu kelenteng kuno yang legendaris.




Sesuai dengan namanya, kelenteng Kwan Sing Bio ini dibangun untuk menghormati dan memuja Kwan Sing Tee Koen atau Kwan Kong. Karena itu, di sana banyak terdapat ornamen-ornamen tentang Kwan Kong.



Pada bagian depan kawasan kelenteng terdapat gapura yang khas karena ornamennya berupa satwa kepiting raksasa. Mungkin inilah satu-satunya kelenteng yang memiliki ornamen berupa satwa kepiting.
 

Bangunan utama kelenteng ini tidak terlalu besar. Tetapi kawasannya sangat luas sekali. 

 

Selain altar utama, di kelenteng ini ada ruangan Tri Nabi, Bangunan Sembilan Gada Suci, aula pertemuan dan panggung kesenian yang biasa disebut Istana Kaisar yang sangat indah dan megah.


Walau merupakan tempat ibadah bagi umat Tri Darma, kelenteng ini terbuka bagi siapa saja yang ingin berkunjung asalkan rapi, sopan dan bisa menghormati dengan menjaga sikap. 

 
Tak heran, jika di sana ada umat lainnya yang berkunjung ke kawasan kelenteng Kwan Sing Bio untuk menyimak dan menikmati pesona keindahannya.